KABAR KILAT, JAKARTA – Upaya modernisasi armada kapal selam TNI Angkatan Laut (TNI AL) mendapatkan momentum baru setelah kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali ke galangan kapal selam thyssenKrupp Marine System di Kiel, Jerman.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari misi eksplorasi untuk menentukan jenis kapal selam terbaru yang sesuai untuk perairan Indonesia. Setelah seminar “Refleksi dan Proyeksi Pembangunan TNI Angkatan Laut” yang diselenggarakan di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Laksamana Muhammad Ali memberi keterangan bahwa rekomendasi akan disampaikan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan). “Kira-kira kapal selam mana yang akan kita pilih nanti, kita bahas di Kemenhan,” ujarnya, Senin (2/10/2023).
Menyusul kunjungan tersebut, KSAL mengindikasikan bahwa Kemenhan akan menjadi pihak yang menentukan kontrak pengadaan kapal selam. “Kapan dibuat kontrak itu terserah dari Kemenhan, tapi kami akan mengajukan kira-kira kapal selam mana yang cocok untuk perairan Indonesia,” kata Laksamana Ali.
Penting untuk dicatat bahwa armada kapal selam Indonesia saat ini terdiri dari empat unit yang beroperasi. Namun, idealnya, berdasarkan asesmen dari Laksamana Ali, TNI AL memerlukan 12 kapal selam untuk memastikan kemampuan pertahanan dan keamanan laut yang optimal.
Selama kunjungan ke galangan kapal selam thyssenKrupp Marine System, yang merupakan salah satu galangan kapal paling canggih di Eropa, pada Senin (25/9/2023), Laksamana Ali mendapat kesempatan untuk melihat produksi kapal selam tipe 212 dan 214. Selain itu, dirinya juga diberikan informasi mendalam tentang perkembangan terbaru torpedo surface and underwater target (SUT) serta konfigurasi sistem senjata dan sensor pada kapal selam yang sedang dan telah dibangun.
Selain mendapatkan presentasi teknis, Laksamana Ali juga berkesempatan untuk mengunjungi salah satu unit kapal selam Jerman, tipe HWD 212. Kunjungan ini dilakukan bersama Flotila Commander RADM Sacha Rackwitz dan CEO thyssenKrupp Marine System, Oliver Burkhard.
“Laksamana Muhammad Ali menerima penjelasan tentang produksi Submarine 212/214, pengenalan perkembangan torpedo SUT, serta konfigurasi sistem senjata dan sensor pada produk kapal selam yang telah dan sedang dibangun,” demikian keterangan pers dari Dinas Penerangan TNI AL, Rabu (27/9/2023). (*)